Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, saat ini perpustakaan tidak hanya bisa didirikan dan dibuat dalam wujud konvensional saja tapi secara digital dan dinamakan sebagai perpustakaan digital atau digital library. Tujuan pendiriannya tetap sama, menyediakan koleksi buku, majalah, jurnal hingga berbagai jenis bacaan lainnya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat khususnya kaum pelajar dan akademisi.
Pengertian Perpustakaan Digital
Saat diajak bicara tentang perpustakaan, sebagian besar orang selalu berpikir tentang suatu tempat yang kesannya sunyi, sepi dan kuno. Tetapi hal ini sangat bertolak belakang apabila mereka diajak bicara istilah digital. Kesannya lebih bersifat modern, kekinian dan memiliki peradapan yang lebih maju.
Kemudian bagaimana jadinya ketika kedua istilah tersebut digabung menjadi satu?. Apakah kesan yang muncul adalah tetap bersifat kuno atau sebaliknya modern dan lekat dengan pola kehidupan di masa depan?. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ada baiknya mengetahui lebih dahulu definisi perpustakaan dan makna dari kata digital.
Menurut undang-undang perpustakaan yang berlaku di Indonesia, perpustakaan mengandung arti sebagai sebuah institusi yang bertugas mengumpulkan aneka macam pengetahuan secara terekam dan tercetak. Sistem pengelolaannya dilakukan secara khusus agar bisa memenuhi kebutuhan para inteletualitas atau pemakainya melalui berbagai metode interaksi dan komunikasi pengetahuan.
Selain itu perpustakaan juga dapat diartikan sebagai suatu gedung atau ruang yang dimanfaatkan untuk menyimpan buku dan berbagai bentuk terbitan lainnya yang disimpan dengan konsep tertentu agar bisa dibaca secara bebas dan tidak diperjual belikan.
Lanjut pada kata digital, biasanya dimaknai sebagai sebuah sinyal sebagaimana pulsa dan bagian dari sinyal tersebut selalu tampak terputus-putus. Bagian paling atas dianggap sebagai 1 dan yang ada di bawah dianggap 0. Kemudian apabila dihubungkan dengan sebuah konteks tertentu, digital memiliki arti sebagai sesuatu yang mempunyai kaitan dengan angka-angka dalam sistem hitungan khusus atau berkaitan dengan urusan penomoran.
Melalui penjelasan di atas, bisa diketahui lebih jelas arti dari perpustakaan digital, yaitu sebagai salah satu perwujudan teknologi informasi untuk dijadikan sarana mendapatkan, menyimpan dan menyebarkan info-info ilmu pengetahuan dalam bentuk digital.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini terdapat dua contoh perpustakaan digital dan yang pertama adalah koleksinya tersedia dalam gedung atau bangunan perpustakaan konvensional. Akan tetapi wujud dan bentuknya bukan berupa buku konvensional melainkan berupa buku digital dan terpasang pada fasilitas perangkat keras atau hardware milik perpustakaan.
Sedangkan contoh perpustakaan digital kedua yaitu semua koleksi bukunya tidak tersedia dalam gedung perpustakaan, namun tetap dapat diakses dan dibaca secara digital melalui jaringan online atau internet. Jadi orang yang ingin membaca atau mengakses buku tidak perlu datang langsung di gedung atau bangunan perpustakaan.
Kemudian untuk koleksinya sendiri yang tersimpan di perpustakaan tersebut, biasanya dinamakan sebagai buku digital atau digital book. Selain itu ada yang menyebutnya dengan istilah ebook yang merupakan kependekan dari elektronik book. Lebih dari itu ada pula koleksi yang berbentuk audio book dimana penikmatnya bisa mengetahui isi bacaannya dalam bentuk suara atau audio.
Perpustakaan Digital Di Indonesia
Gagasan pendirian dan pembuatan perpustakaan digital dimunculkan pertama kali oleh seorang ahli bernama Vannevar Bush pada tahun 1945. Beberapa puluh tahun sesudah itu persisnya pada 1980, fungsi utama dari perpustakaan mulai diotomasi dengan teknologi yang lebih modern yaitu komputer. Namun ketika itu hanya lembaga dan instansi besar saja yang mampu menyediakannya.
Berikutnya pada sekitar tahun 1990, penerapan pengelolaan perpustakaan secara modern ini makin berkembang dan dikenal oleh masyarakat seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada masa sekarang, masyarakat tanah air sudah bisa mengakses semua koleksi milik perpustakaan secara lebih mudah khususnya kaum akademik.
Lembaga Perpustakaan Nasional Indonesia telah mengembangkan perpustakaan dalam bentuk digital dengan berbagai koleksi yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat melalui teknologi internet dengan alamat situs di http://e-resources.perpusnas.go.id. Semua koleksinya dapat dibuka tanpa perlu mengeluarkan biaya alias gratis. Tetapi tentu saja sebelumnya harus mendaftarkan diri dulu untuk menjadi anggota.
Keberadaannya sangat membantu para mahasiswa yang ingin mendapatkan referensi pengetahuan terutama jurnal-jurnal ilmiah. Selain itu, banyak pula koleksi buku digital yang sifatnya umum dan memiliki nilai kegunaan sangat tinggi bagi siapa saja yang ingin belajar tentang berbagai macam ilmu dan pengetahuan.
Situs perpustakaan lainnya yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi dan didatangi adalah milik Indonesian Publication Index dengan alamat di http://id.portalgaruda.org. Perpustakaan ini berdiri pertamakali pada tahun 2018 dan dirintis oleh para peneliti dan ilmuan tanah air yang tergabung di organisasi Advance Engineering and Science. Banyak yang menyebut jika layanan perpustakaan model digital ini sebagai google-nya kaum akedemik Indonesia karena koleksinya sangat lengkap.
Selain itu hampir semua perguruan tinggi negeri dan swasta terkemuka Indonesia sudah memiliki perpustakaan sendiri dalam bentuk digital. Bahkan tidak sedikit pula lembaga sekolah yang telah berhasil menerapkan sistem digital pada perpustakaan milik sendiri.
Di luar itu banyak pula lembaga swadawa masyarakat yang ikut tertarik mendirikan perpustakaan digital karena memiliki banyak sekali kelebihan. Jadi bisa dikatakan, konsep ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di Indonesia. Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar